Maraknya kecanggihan teknologi menjadi salah satu alasan mengapa orang-orang memilih teknologi baru yang lebih mudah walaupun harus mengocek dompet lebih dalam. Namun, teknologi canggih seperti saat ini dapat diibaratkan seperti pisau. Di satu sisi, teknologi menjadi penyelamat kehidupan karena bisa memudahan kita dalam mengakses berita, lebih cepat mendapatkan informasi dan efisien untuk dibawa kemana-mana, tetapi di satu sisi teknologi tersebut juga membahayakan kehidupan apabila kita tidak berhati-hati menggunakannya.
Menurut pendapat saya, kecanggihan teknologi saat ini tidak dapat ‘membunuh’ adanya media cetak atau menjadi penyelamat media cetak, walaupun mungkin akan mengurangi pemakaian dalam menggunakan media cetak seperti koran, majalah dan tabloid.
Seperti yang kita ketahui, tablet PC (iPad) yang dilengkapi dengan layar sentuh, ukuran yang kecil, ringan, efisien, banyak aplikasi memadai seperti kamera, musik, video dan lainnya memang dapat ‘memanjakan’ para pecinta gadget. Kita tidak perlu lagi menunggu koran di pagi hari, tidak perlu lagi membuka halaman koran yang besar, hanya dengan sentuhan ringan kita dapat menjelajahi lebih banyak informasi daripada isi dari koran biasanya.
Dengan adanya tablet PC (iPad) dapat memudahkan kita dalam berkomunikasi, mencari informasi dimanapun dan kapanpun. Terutama dengan para remaja yang ingin menggunakan hal-hal instan. Sudah jarang sekali remaja yang mencari infromasi melalui media cetak seperti koran dan majalah. Selain terlalu rumit dengan cara membacanya, mencari bahan bacaan yang kita inginkan menjadi semakin sulit dicari.
adanya alat teknologi yang memudahkan kita dalam menjelajah dunia dalam sekali geser saja, dunia percetakan, buku-buku dan majalah akan mengalami isu-isu ‘kematian’. Bagaimana tidak, orang-orang lebih memilih kepada sesuatu yang memudahkan hidupnya, efisien, dan tingkat kegengsian tinggi yang jika kita mempunyai alat teknologi semakin canggih, maka label kekayaan yang kita miliki akan meningkat.
Di komplek perumahan saya sendiri, sudah banyak orang yang berhenti berlangganan koran karena mereka sendiri lebih prefer kepada sesuatu yang baru, canggih dan menarik. Tidak hanya tablet PC, smartphone juga berpengaruh kepada masyarakat, tetapi dampaknya tidak terlalu besar dengan hadirnya tablet PC. Dengan menggunakan tablet PC, kita dapat mendownload aplikasi koran yang kita inginkan. Kompas misalnya. Cukup dengan membayar iuran bulanan, kita bisa menikmati berita-berita terhangat yang cepat dan infromatif dalam satu bulan.
Mungkin media cetak sekarang ini sedang mengalami krisis teknologi. Sama halnya dengan kantor pos yang kehilangan eksistensinya pasca hadirnya internet dan handphone yang merajalela.
Dengan hadirnya tablet PC, merupakan tantangan bagi media cetak dalam hal informasi. Jika di bandingkan, mungkin sangat jauh perbedaannya, tetapi itu semua tidak membuat media cetak menjadi ‘mati’. Mungkin ada pergeseran dari media cetak ke tablet PC, tetapi itu tidak banyak, tetap saja media cetak seperti koran sangat dibutuhkan. Terutama untuk para orang-orang yang tidak mengerti gadget canggih, dan untuk para masyarakat menengah bawah. Tidak semua masyarakat akan mempunyai tablet PC, terutama Indonesia yang penghasilan masyarakat pertahunnya dibawah rata-rata. Perusahaan koran-koran ternama saat ini juga sudah berevolusi, tidak hanya sebagai media cetak, tetapi bisa kita akses di tablet PC, smartphone atau di laptop.
Untuk para kalangan menengah atas, tablet PC mungkin sangat dibutuhkan. Selain mudah dibawa kemana-mana, pembaca juga tidak sulit untuk membuka halaman koran yang besar. Saya sendiri tidak suka membaca koran karena sulit untuk membuka halaman per halamannya. Namun, dengan hadirnya tablet PC, saya jadi sering membaca koran elektronik, padahal dulunya saya tidak suka membaca koran. Inilah yang dinamakan media cetak diselamatkan oleh tablet PC.
Mungkin saat ini iPad yang unggul dalam urusan tablet PC. Namun, kedepannya, orang-orang akan merasa jenuh dan sangat membutuhkan media cetak dalam kehidupannya. Orang-orang akan kembali dalam kehidupannya lamanya. Bayangkan saja, ketika banyaknya provider kartu yang menawarkan paket berlangganan murah untuk iPad yang sudah digunakan oleh berjuta-juta masyarakat Indonesia, pasti nantinya akan mengalami kelambatan informasi. Seperti halnya saat ini. Banyak sekali masyarakat yang mengeluhkan “pending” karena provider terlalu sibuk dengan banyaknya peminat yang menggunakan. Jika seperti itu permasalahannya, ketika anda ingin membaca berita hangat hari ini, lalu anda mendownload atau menunggu update terbaru dari koran Kompas atau Jawapos. Dengan kecepatan teknologi 3G sekarang yang notobanenya sangat lambat, kita masih membutuhkan sekitar 30 menit atau paling cepat 15 menit untuk mendownload halaman atau e-book sebesar 400 mb, itupun jika lancar. Padahal penjual-penjual koran sekarang ini sudah banyak di tempat-tempat lingkungan dari yagn strategis sampai yang tidak stategis.
Memang sangat mudah membawa tablet PC kemanapun, tetapi sangat resiko dan merepotkan juga. Kita harus mencharge-nya ketika baterenya sudah habis. Dengan koran, kita tidak perlu mengisi ulang batere yang sudah habis, tidak perlu lagi kesulitan dalam mencari signal ketika berada di tempat terpencil. Koran saat ini sudah memasuki bagian terpencil sekalipun seperti di desa-desa.
Berita di tablet PC tidak abadi. Sewaktu-waktu halaman web dapat berubah-ubah bahkan dihapus oleh pemiliknya. Kalaupun kita ingin mengabadikan berita, kita harus mencetak ulangnya lagi dengan harga yang mahal. Dengan koran, kita tidak perlu bekerja dua kali. Tingkat kreatifitas kita juga dapat diuji degan cara memuat kliping. Bahkan, koran saat masa kemerdekaan saja sampai sekarang masih ada di museum.
Rasa dalam membaca koran dan membaca di tablet PC juga berbeda. Mata kita lebih cepat jenuh, lelah, dan pegal karena pantulan sinar yang terkadang tidak sesuai dengan lingkungan kita membaca.
Intinya, tablet PC dapat menyelamatkan media cetak dari masalah ‘kematian’ dengan cara yang berbeda dan butuh penyesuaian. Media cetak tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, walaupun harus mengalami penurunan, tetapi media cetak tetap akan di butuhkan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar