1st step: OPENING
Phatic Communication adalah pesan yang membentuk hubungan
antara dua orang dan membuka saluran untuk interaksi lebih bermakna”
Greeting (Sapaan) terbagi menjadi non verbal dan verbal. Non
verbal meliputi handshake, kiss, smile dan hug. Sedangkan verbal seperti “hai,
how are you?”
Cara menyapa di berbagai daerah juga berbeda-beda. Di
Amerika, dengan berjabat tangan, di Tibet dengan menjulurkan lidah, di Selandia
Baru dengan menempelkan hidung.
3 Jenis Opening Lines:
·
Cute – flippant openers : lucu, tidak langsung
dan ambigu. Tidak jelas apakah orang yang membuka pembicaraan menginginkan
pertemuan yang panjang.
·
Innocuous openers : sangat ambigu. Tidak jelas
apakah komentar yang diucapkan memang dilakukan untuk semua orang atau untuk
menciptakan pertemuan yang lebih lama.
·
Direct openers : sangat jelas bahwa pembicara
sangat menyukai pertemuan tersebut.
2nd step: FEEDFORWARD
Memberikan orang lain gambaran umum dari focus pembicaraan. Contoh
:
Apakah kamu tau apa
yang terjadi kemarin?
Kita harus
membicarakan rencana liburan kita
Saya ingin memberitahukan
perkembangan bisnis kita
4 Fungsi Feedforward
·
To Open
the Channels of Communication. Untuk memberikan informasi mengenai aturan
yang berlaku dalam melakukan interaksi dan juga memberitahukan apakah orang
lain bersedia untuk berkomunikasi dengan kita atau tidak.
·
To Preview the Message. Melihat isi (saya
takut bahwa ini adalah berita buruk bagi anda), Tingkat kepentingan (dengarkan
berita ini dulu sebelum anda membuat keputusan), Bentuk atau gaya (saya akan
memberitahukan semua detailnya), positif – negatif (anda tidak akan menyukai
ini tapi inilah yang harus anda ketahui)
·
To Disclaim. Pernyataan untuk
memastikan bahwa pesan kita akan dipahami seperti yang
kita inginkan dan hal itu tidak memberikan efek negatif bagi
kita sendiri. Contoh : “Saya menyetujui keputusan itu, tapi ....”
·
To Altercast. Menempatkan pemerima pesan dalam
peran yang spesifik dan meminta tanggapan berdasarkan peran yang dijalankan. Contoh
: “Sebagai seorang jurnalis, apakah anda akan merelakan keselamatan anda untuk
sebuah kebenaran?”
3rd
step: BUSINESS
Substansi atau Fokus Pembicaraan. Setiap budaya memiliki
topik tertentu yang harus dihindari. Misalnya, adu banteng menjadi topik yang
menyulitkan kita bila membahasnya dengan orang Meksiko. Umat muslim menjadi
lebih sensitif apabila membicarakan mengenai terorisme. Pada kencan pertama
hindari pembicaraan mengenai mantan pacar. Mengeluh mengenai gaji atau jatah
libur di kantor akan berakibat buruk bagi reputasi kita sendiri.
4th step: FEEDBACK
Feedback atau umpan balik merupakan kebalikan dari
feedforward, di mana pada tahapan ini, lawan bicara memberi sinyal timbal balik
atas percakapan awal yang dilontarkan, sehingga tahapan business dapat dijawab
melalui langkah ini. Kita dapat memberikan umpan balik bahwa kita peduli
terhadap suatu pembicaraan orang tersebut yang memberikan informasi. Pesan yang
dikirim memberikan reaksi kepada pesan.
Contoh:
“Baiklah, jadiaku yang akan memesan tempat dan kau yang
berbelanja”
“Bukankah itu kelas terburuk yang pernah kau ikuti?”
“Jadi, kamu ingin berpisah dengannya?”
Dimensi Feedback:
·
Positive Feedback
Komentar yang diberikan seseorang
berupa umpan balik yang positif. Contoh: Senyuman, tepuk tangan, angggukan
kepala merupakan sikap setuju yang menandakan bahwa si pembicara harus melanjutkan
pembicaraan
·
Negative Feedback
Komentar yang diberikan seseorang
berupa umpan balik yang negatif. Contoh: Mengerutkan kening, ejekan, tampak
bingung, sikap ketidaksetujuan menandakan bahwa ada yang salah dengan pembicara
·
Person Focused
Feedback terpusat pada oran. Contoh: “Kamu
terlihat cantik”, “Kamu mempunyai senyum yang indah”
·
Message Focused
Feedback terpusat pada pesan.
Contoh: “Bisakah kamu mengulangi nomornya?”, “Sepatumu bagus sekali”
·
Immediate
Umpan balik (feedback) dikirim
secara langsung setelah pesan diterima.. Contoh: Tersenyum atau menyampaikan
sesuatu dengan membalas komentarnya langsung secara tatap muka.
·
Delayed
Umpan balik bisa mengalamai
penundaan. Contoh: Pada media massa, membalas pesan melalui email atau SMS
·
Low monitoring
Feedback terjadi secara spontan
(cepat) dan benar-benar jujur. Contoh: “Iya, aku paham dengan apa yang ibu guru ajarkan.”
·
High monitoring
Feedback yang disampaikan secara
terstruktur untuk memenuhi keinginan publik. Pesan lebih berhati-hati dan lebih
spesifik.
·
Supportive
Komentar yang diberikan dapat
mendukung seseorang. Contoh: ”Aku setuju denganmu”
·
Critical
Komentar yang diberikan tidak
mendukung seseorang, tetapi sedikit di kritik. Contoh: “Idemu bagus tetapi
lebih baik lagi kalau...”
5th step: CLOSING
Closing adalah proses di mana pembicaraan ditutup sehingga
memberi kesan tertentu pada lawan bicara. Pesan dapat menggunakan nonverbal
atau verbal, tetapi bisa juga keduanya dikombinasikan.
Leave-Taking Cues
1.
Reflect Back
Merefleksikan kembali percakapan yang baru
dilakukan dan ringkas secara singkat yang mengacu pada percakapan sebelumnya
sehingga bisa menjadi sebuah kalimat penutup.
2.
State Desire to End Conversation
Keinginan mengakhiri percakapan secara
langsung untuk melakukan kegiatan lain.
3.
Refer to Future Interaction
Berbicara tentang interaksi dan mengarahkan
waktu pembicaraan ke yang akan datang.
4.
Ask for Closure
Meminta sebagai penutup: bertanya apa yang
ingin anda ketahui.
5.
State That You Enjoyed the Conversation
Menyatakan bahwa anda menyukai berinteraksi
dengan lawan bicara dan menikmati percakapan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar