Rabu, 14 Desember 2011

Tips & Trik for Ultimagz! : Menghadapi UAS

SEMANGAT MEMBARA MENJADI JUARA

Setelah beberapa mata kuliah kita lewati, kelulusan umumnya ditentukan oleh ujian, terutama ujian akhir semester yang terjadi selama satu atau dua jam saja. Sebenarnya sih itu semua tidak adil, apalagi untuk yang sudah belajar ’mati-matian’ dan pada saat diterima hasilnya, itu semua tidak sebanding dengan usaha yang dilakukan. Maka dari itu, kita harus pandai-pandai mengatur strategi dalam belajar supaya hasil kerja keras kita sesuai dengan yang diharapkan. Berikut cara agar kita sukses menjadi juara:

1. Mengulang Pelajaran

Setelah kita mendapatkan pengajaran di kelas, alangkah baiknya kita mengulang pelajaran tersebut di rumah dengan cara membuat rangkuman kembali agar pelajaran lebih mudah dimengerti atau membuat catatan kita menjadi lebih enak dipandang, seperti membuat hiasan dengan cara Spider Web (Jaring Laba-laba) di setiap tulisannya. Hal tersebut akan membangkitkan ingatan kinerja otak kita.

2. Bertanya

Bertanya disini bukan dalam arti menyontek pada saat ujian, namun bertanya disaat pelajaran berlangsung di kelas. Maksud dari bertanya disini ialah jangan ragu bertanya kepada dosen tentang materi apa saja yang akan diujikan nanti ataupun tentang pelajaran yang tidak dimengerti. Tidak ada salahnya kan jika kita bertanya bagaimana soal yang akan diujikan agar saat belajar kita bisa menguasainya dengan benar?

3. Jaga Kesehatan

Nah, ini yang paling utama. Jika kalian sudah menguasai semua pelajaran dan siap untuk menghadapi ujian tapi fisik kalian tidak sanggup, sama saja bohong. Jadi, jagalah kesehatan dengan istirahat cukup dan makan makanan bergizi.

4. Percaya Diri

Percaya bahwa kalian dapat mengerjakan ujian dengan benar. Jangan panik ketika anda tidak mengerti maksud dari soal dan ketika waktu yang diperlukan tidak cukup, karena dengan begitu, ingatan yang ada dipikiran otak akan buyar dan menjawabnya dengan asal-asalan. So, stay calm, do your best and let God do the rest.

5. Jangan Menyontek

Mungkin kebanyakan mahasiswi melakukan hal ini, tapi tahukah kalian apakah benar jawaban orang yang kalian conteki itu benar? Mungkin kalian harus memikir dua atau beberapa kali lagi untuk melakukan ini. Pasalnya, selain keraguan jawaban, menyontek bisa mendatangkan kerugian bagi diri sendiri, baik itu kerugian waktu dan kerugian jika kalian ketahuan mencontek dan mendapatkan sanksi yang sudah disetujui. Jadi, masihkan anda mencontek?

6. Stop Cramming!

Sudah menjadi makanan setiap hari bagi para mahasiswa untuk menjadi cramming. Apa sih cramming? Cramming atau menjejalkan ialah istilah dari bahasa Inggris yang artinya belajar semalaman suntuk sebelum ujian, atau bisa juga dengan mengerjakan tugas semalaman suntuk sebelum deadline. Hal tersebut banyak diikuti oleh para mahasiswa karena mereka percaya bahwa dengan melakukan cramming, jiwa mahasiswa mereka sangat terasa. Padahal, setelah diteliti, cramming ini sebenarnya tidak baik loh. Kenapa? Karena, otak kita akan lelah dan cenderung cepat lupa jika kita sering bergadang mengerjakan tugas dan belajar dalam kondisi yang penat ditambah panik. Cara kondisi maksimal otak menerima pelajaran yaitu pada saat malam hari jangan tidur terlalu malam dan sebaiknya sebelum tidur melakukan hal yang menyenangkan seperti menonton film komedi, main game atau lakukan kegiatan yang tidak membuat stress agar saat tidur kita tidak gelisah karena memikirkan ujian besok.

7. Kerjakan Soal yang Mudah Dahulu

Jangan terpaku kepada soal-soal yang susah dan dahulukan soal yang mudah. Karena dengan begitu, anda dapat meminimalisirkan waktu yang anda peroleh dengan maksimal.

8. Berdoa dan Ikhlas

Semua usaha yang telah kita lakukan tidak lengkap jika tidak diiringi oleh doa. Berdoa agar semua yang telah kita lakukan menjadi sempurna dan juga tidak lupa belajar untuk ikhlas dengan hasil yang telah kita dapatkan nanti.

Minggu, 04 Desember 2011

"DECIDE" - Awalnya Hanya Mimpi



“Walau masih banyak kekurangan dalam film ini, tapi saya cukup puas dengan hasilnya, akhirnya film selesai sesuai yang dibayangin” ujar Sutradara film pendek ‘Decide’, Zidny Nafian.

Ziduy, begitulah ia akrab disapa. Mahasiswa UMN prodi Cinematography 2010 ini sangat senang, akhirnya film pendek ia dan teman sekelompoknya bisa diselesaikan sesuai dengan yang mereka harapkan. Ziduy, ditemani dengan Meidinda Tiara (Mei) sebagai Sutradara dan Sohali sebagai Director of Photography and Editing, akhirnya telah memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) Digital Cinematography 1.

Film yang dibintang utamai oleh Kamal Muhammad sebagai Radit ini menjadi film perdana mereka untuk pemenuhan tugas UTS. Selain Kamal, banyak juga yang berpartisipasi dalam film ini, diantaranya: Rizki Ramadhan sebagai Lekong 1, Andrew Setiawan sebagai Lekong 2, Mentari Delita sebagai Perempuan yang Sedang Membaca, Nadya Witaningtyas sebagai Perempuan yang Sedang Meminjam Buku, Aditya Prima sebagai Pustakawan dan Santika Indri Eka Putri sebagai Kekasih Radit.

Lalu apa maksud dari arti ‘Decide’ini? Dan apa pula dasar film ini sehingga mereka menentukan alur film ini sebagai bahan UTS mereka? Berikut petikan wawancara saya, Santika Indri dengan Zidny Nafian.

Seperti apa cerita ‘Decide’ ini?

Cerita ini tentang Radit (Muhammad Kamal) yang memilih buku di Perpustakaan tapi untuk minjem buku itu ga gampang. Soalnya, banyak godaan dan halangan. Dan yang akhirnya Radit harus memutuskan memilih buku apa dari sekian banyak buku tersebut.

Darimana muncul ide ingin membuat film pendek seperti ini?

Sebenarnya itu idenya Mei, saya hanya mengembangkan sama menyesuaikan ceritanya saja.

Bagaimana proses pembuatan film? Apakah mengalami gangguan?

Proses pembuatan film pendek ini lumayan berat. Soalnya, baru pertama kali ngebuat film sendiri dengan jumlah kru 3 orang termasuk saya sendiri, jadi agak susah juga buat ngehandle hal-hal kecil. Gangguan pasti ada, apalagi ini film perdana kami.

Mengapa di film pendek ‘Decide’ ini yang ditentukan itu sebuah buku dan tempatnya di perpustakaan kampus?

Jadi gini, awal ceritanya itu tentang ‘Ice Cream’, cuma karena ada komunikasi yang kurang baik dari pihak tempat ice creamnya ditambah deadline yang mepet akhirnya diubah menjadi buku. Lalu kenapa di perpustakaan, soalnya, paling deket trus tempat shootingnya bisa cepet diurusnya jadi ga makan waktu banyak. Dan kenapa disini yang dipilih buku? Karena buku merupakan benda yang bermanfaat. Kalo kita mau membuka dan membacanya, entah itu kita jadi tambah tahu atau jadi tambah engga tahu, yang jelas buku itu sudah penuh dengan wawasan. Diharapkan film ini juga sama kayak buku itu, selalu memberi pesan yang enga pernah habis walau dibaca dan di tonton oleh seribu manusiapun.

Apa makna dari film pendek ‘Decide’ ini?

Maknanya ya pengen kasih pesan aja sama yang nonton kalau hidup itu penuh dengan pilihan. Jangan sampe salah pilih untuk kebutuhan kita sendiri. Dan juga, punya pendirian hidup itu penting.

Kira-kira ada minat buat bikin film pendek lagi tidak diluar kepentingan tugas kampus?

Ada, dan itu sedang dalam tahap pra-produksi.


Sabtu, 05 November 2011

Tame Impala - Solitude is Bliss

Mereka Sebut Saya “Sampah Masyarakat”

Ada pepatah bilang bahwa “kehidupan itu hanya sementara, maka manfaatkanlah waktu hidupmu untuk saling mengasihi, membantu sesama dan beribadah selain itu capailah keinginanmu”. Sekilas itu hanyalah pepatah. Pepatah? Siapa sih pepatah? Apa ada bukti nyata dari pepatah? Apa masih ada ya di abad ini percaya dengan pepatah?

Di abad ke 21 ini, kehidupan pepatah mungkin sudah dianggap tidak penting. Kok saya bisa tahu? Jawabannya mudah, karena saya mengamati. Saya adalah sebagian warga kecil yang hidup di tempat kecil dengan penghasilan kecil, dipandang kecil oleh masyarakat kecil dan mempunyai keluarga kecil, namun besar dampaknya bagi saya.

Saya hidup dengan satu anak laki laki, istri saya meninggalkan kami karena saya tidak layak lagi sebagai tulang punggung keluarga. Ia meninggalkan seorang anak berharga. Anak kebanggaan bangsa. Anak masa depan. Sungguh bodoh ia menelantarkan kami begitu saja. Dari situlah saya bertekad demi jiwa dan raga kalau saya harus membesarkan dan mendidik anak saya dengan benar sehingga kelak menjadi orang berguna dan tidak di tinggalkan oleh orang yang di sayangi. Itulah tujuan hidup saya.

***

Suatu hari anak saya bertanya kepada saya, ”Pak, bisa engga sih hidup kita berubah? Dan kenapa sih harus ada rakyat kecil dan rakyat besar? Saya malu pak, untuk mengharumkan suara saya saja susah sekali”. Saya diam, lalu berkata,

”Kamu tau kenapa? Karena di bangsa ini masih banyak tikus tikus jahat yang berkeliaran. Mereka mencium keju dengan cepat lalu mencurinya demi kehidupan mereka sendiri. Mereka tidak malu kalau keju yang mereka makan itu hasil dari para semut yang rajin bekerja. Dan satu hal lagi, mereka tidak pernah mendengar ocehan para semut”

Tertegun saya mengingat kata kata itu, dimana masyarakat terutama kalangan bawah seperti saya bekerja keras mencari rizki hanya untuk sesuap nasi demi kelangsungan hidup kami sekeluarga, namun mereka dengan tidak-ada-rasa-malunya mengambil hak kami.

***

Saya bekerja bertemu dengan banyak orang dan bertemu dengan bau menyengit penginderaan. Di tengah perjalanan saya bertemu teman saya, teman sepekerja.

”Cari apa Bur?” Begitulah saya dipanggil, Burhan

”Mencari sesuap nasi. Kita sama kan?”

“Ya sama, kita kan sependeritaan. Gimana, anakmu? Sudah tidak bertanya dengan pertanyaan aneh? Saya heran, anakmu pintar sekali bertanya. Tapi ia salah bertanya. Bertanya kok dengan lulusan SD” Ketawa itu seperti menusuk saya dari belakang.

Saya walaupun lulusan SD tapi saya bangga karena orang tua saya menyekolahkan saya dengan jujur. Dengan keringat mereka sendiri sampai suatu saat otot dan keringat itu pun terhenti di kelulusan SD.

”Sudah tidak”

”Kamu tau Bur, saya setuju dengan pertanyaan anakmu itu. Saya sendiri tidak mengerti pertanyaannya. Kamu jawab apa emangnya?”.

”Kalau saya jelaskan, kamu mungkin tidak percaya. Karena yang berbicara itu lulusan SD”

***

Tidak lama dari pertemuan saya dan Dedi, anak calon kebanggan bangsa itu menghampiri di mana saya bekerja. Anak laki laki yang memakai celana merah itupun langsung saya rangkul di sepanjang perjalanan lalu saya kecup rambutnya. Anak lelaki yang sudah menjadi bagian hidup saya. Dan hanya ia lah tumpuh tanduk saya kepadanya. Anak laki laki yang hanya mengandalkan beasiswa sehingga ia bisa menuntut ilmu dan kelak menjadi seorang yang berguna.

Ditengah perjalanan, kami menemukan pohon tinggi dan besar yang sepertinya tempat yang nyaman bagi kami untuk beristirahat sejenak di teriknya panas matahari menyengat yang membuat sekujur tubuh saya berkeringat dan mengeluarkan semacam bau tidak sedap melalui bolongan bolongan baju.

Ketika saya beristirahat sejenak, seketika banyak sekali daun berguguran di tanah. Pada saat itu juga anak saya, Ramlan bertanya, ”Pak, bisa mengandaikan daun daun ini jatuh tidak?”

”Tidak. Emangnya apa? Kamu bisa?”

Anak laki laki itu diam sejenak, lalu berbicara dengan lantang.

”Bapak tahu tidak, saya terinspirasi dari perkataan Bapak tempo lalu. Bahwa banyak tikus di negara ini yang suka memakan keju orang lain. Seperti daun ini pak. Pohon pohon selalu membuang daun daunnya. Daun daun yang sangat dibutuhkan oleh semua mahluk hidup. Mereka membuang daun daun seakan akan itu tidak berharga dan akan tumbuh lagi di musimnya nanti. Mereka tidak menyadari bahwa kami, kaum ulat sangat membutuhkan daun itu untuk kelangsungan hidup kami. Hanya daun saja kami dapat bertahan hidup. Tapi ternyata suara kaum ulat tidak terdengar oleh para pohon” Oceh anak laki laki di bawah umur 10 tahun itu.

Sekejap saya diam. Terharu dan ingin melinangkan air mata. Tapi malu.

***

Pada akhirnya, anak kebanggaan bangsa itu mendapatkan nilai unggul dan berhak mendapatkan beasiswa lagi untuk melanjutkan belajar di tingkat selanjutnya. Tidak salah dan tidak sia sia juga saya banting tulang untuk kehidupan kami.

Anak itu semakin lama semakin bertambah besar dan berfikir kritis. Ia selalu menanyakan hal hal yang saya kurang mengerti. Mungkin ia salah bertanya dengan lulusan SD yang hanya mengandalkan cara membaca dan menulis. Selebihnya di andalkan dari keteguhan hati.

Pernah suatu saat saya membaca koran yang membuat hati saya seperti menangis dan tangan saya ingin merangkul. Didalam koran tersebut tercantum artikel Opini Masyarakat, saya membaca sambil terharu

Kepada bapak Presiden RI, Bambang Susilo Yudhoyono.

Pak, saya mungkin hanya orang kecil dari yang paling terkecil. Orang hina dari yang terhina. Orang kalangan bawah dari yang terbawah. Saya hidup dan mendapatkan pengetahuan dari beasiswa. Bapak saya seorang yang berguna bagi masyarakat tapi masyarakat tidak memperdulikannya.

Bapak yang terhormat, bukankah kita semua mempunyai hak? Hak untuk hidup, hak untuk berbicara dan hak untuk mengeluarkan pendapat? Tapi mengapa hak itu semua tidak kami dapatkan pak?

Bapak yang baik, saya menulis surat ini di koran sangat butuh perjuangan. Saya wakil dari sekian juta warga masyarakat yang tidak bisa menaruh aspirasi opininya di koran ini. Bapak tahu kenapa bangsa ini selalu terpuruk dan tidak pernah maju? Karena banyaknya tikus tikus di bangsa ini, Pak. Mereka selalu mencari keju di manapun, padahal keju tersebut bukan hasil kerjanya sendiri, tapi kerja dari para semut yang bekerja sama dengan giat.

Karena keterbatasan tempat dan waktu, sekian dari saya, terima kasih

Ramlan.

***

Umur saya semakin lama semakin tua dan penyakit yang saya derita semakin lama semakin banyak dan berjamur. Saya sudah tidak kuat lagi. Mungkin saya sudahkan perjalanan ini. Saya sudahkan ketika anak kebanggaan bangsa menjadi sukses dan sekarang sudah menjadi bagian dari tikus tikus yang beberapa tahun lalu menjadi topik hangat dalam percakapan kami. Ternyata suara yang ia salurkan melalui koran tempo lalu itu di dengar oleh pejabat negara dan ia di sekolahkan hingga selesai gelar sarjananya.

Akhirnya ia mempunyai anak yang soleh dan soleha, isteri yang soleha dan patuh pada suami dan mempunyai keluarga yang bahagia. Sekali lagi saya tidak sia sia membesarkannya. Namun kali ini, saya yakin ia adalah tikus yang baik, tikus yang bertanggung jawab, yang tidak memakan hak orang lain dan tidak saling membedakan.

Ketika akhir hidup saya segera tiba, saya masih ingat ketika anak kebanggaan bangsa itu bilang

”Bapak tahu tidak, saya terinspirasi dari perkataan Bapak tempo lalu. Bahwa banyak tikus di negara ini yang suka memakan keju orang lain. Seperti daun ini pak. Pohon pohon selalu membuang daun daunnya. Daun daun yang sangat dibutuhkan oleh semua mahluk hidup. Mereka membuang daun daun seakan akan itu tidak berharga dan akan tumbuh lagi di musimnya nanti. Mereka tidak menyadari bahwa kami, kaum ulat sangat membutuhkan daun itu untuk kelangsungan hidup kami. Hanya daun saja kami dapat bertahan hidup. Tapi ternyata suara kaum ulat tidak terdengar oleh para pohon” Tujuan hidup itu akhirnya bahagia. Akhirnya sesuai dengan keinginan. Akhirnya tidak sia sia dan akhirnya mereka tidak lagi menyebut saya sebagai ”sampah masyarakat” melainkan anak dari ”sampah masyarakat” yang sukses.

Perkataan itu terngiang ketika akhirnya saya harus ucapkan kata laa illaaha ilallah.

Minggu, 17 Juli 2011

some mistake(s)

hari ini hari pengumuman ujian salah satu universitas dambaan gue. kita sebut saja sebagai A. hem sebelumnya, mari kita flashback...........



...................................................



hari itu tangal 18 April 2011 tepatnya gue mengadakan Ujian Nasional, salah satu syarat kelulusan SMA di Indonesia. okay ini terlalu mundur, kita forward dikit......


.................................................


gue lupa tepatnya tanggal berapa pengumuman kelulusan itu, yg jelas itu sudah hampir 2 bulan gue lulus. ga lama dari pengumuman UN, diadakan test snmptn. jujur, gue dari dulu emang maunya kuliah di A dan ambil jurusan kedokteran, tetapi karena memang hati gue masih labil dan gampang terpengaruh dengan omongan orang lain, gue terpaksa (ga terpaksa juga sih) pilih komunikasi. karena setelah gue cerna cerna kayaknya seru juga kerja di bagian broadcast. selain itu juga kalo di kedokteran, gue masih takut sama cara belajarnya yg bener bener belajar dan juga pengeluaran buat kuliah nanti, kasian kedua orang tua gue. walaupun mereka udah bilang kalo itu ga masalah tapi gimana ya *oke skip*


yap gue emang dari dulu pengen banget di itu kampus A. tapi itu semua sirna...... ternyata gue sama orang tua ga sejalan. orang tua gue mau gue di universitas ternama di Indonesia, kita sebut saja B. actually, tertarik juga sih gue yaaa secara gitu kan universitas ternama di negara lo sendiri gitu kan. tapi gini loh ada sesuatu dari diri gue yg aneh. bisa dibilang "cacat" ya lo bayangin aja universitas B itu ternama tapi gue sia siain gitu aja kan ya.


gue ga suka di universitas itu. kenapa? karena sifat gue itu, gue ga suka sesuatu yg orang lain pada suka. universitas itu ternama pasti banyak yg suka mau kesana kan? nah itu yg gue ga mau. terlalu nomor 1.


orang tua gue ngotot gue disuruh kuliah disana dengan jurusan terserah gue mau apa. okay gue turutin dengan ikut snmptn sesuai dengan kemauan mereka. alhasil, gue ngerjain dengan asal asalan dengan maksud biar ga di terima dan gue bisa nyoba ujian di universitas A yg gue mau. begonya gueeee, gue baru engeh (sadar) akhir akhir ini kalau syarat lolos ujian mandiri di universitas A itu adalah nilai snmptn *brb gantung diri*


ya lo pikir aja, gue ngerjain asal asalan dengan maksud lain tapi gue ga mikir kedepan gimana. okay gue emang berhasil ga keterima di univeritas B, tapi gue juga ga di terima di universitas A karena kerjaan snmptn gue yg asal asalan hahaha.


sebelumnya gue ga ikut test apapun karena emang gue maunya di universitas A. gue pilih komunikasi sama akuntansi yg emang berlawanan banget sama jurusan SMA gue. gue IPA tapi milih kuliah jurusan IPS. nah itu salah satu kesalahan gue. kenapa gue ga dari dulu berubah cita cita gue.....


dan sekarang akhirnya gue pilih universitas C, dimana universitas itu baru di kota gue dan itu bukan negri tapi swasta. yaaa actually gue sih biasa aja. terserah mau dimana yg penting gue kuliah. tapi ya itu, gue masih ga enak sama orang tua dan juga gue masih ngerasa terkadang hidup itu ga adil. gue dulu asal lo tau, bener bener kerja keras banget buat dapetin juara kelas dan semuanya itu sia sia, juara kelas itu ga bakal ngasilin lo apa apa. ga bakal bantu lo masuk universitas idaman lo. tapi gue yakin, Tuhan buat rencana lain buat gue, dia tahu bagaimana umatnya udah berusaha keras tapi hasilnya nihil. hahaha walaupun gagal tapi kalo kata pepatah, gagal itu awal dari keberhasilan dan gue bakal ngebuktiin itu. suatu hari nanti...


so, dari semua itu gue simpulin. jangan sampe mimpi lo sendiri, keinginan lo sendiri hancur karena apapun. kalo lo bisa pertahanin keinginan lo, pertahanin. jangan sampe lo nyesel. karena nyesel itu ga enak banget. dan jangan lupa, sebelum ngelakuin sesuatu lo harus mikir kedepan. apa yg lo dapet itu bakal jadi hal negatif atau positif. dan juga gue kasih tau aja, segala sesuatu yg terbaik itu belum tentu terbaik buat lo sendiri, ikuti jalannya kehidupan aja dan selalu usaha jangan lupa


ya ini statement gue, dimana ini adalah statement orang yg udah gagal dalam bertempur, berfikir dengkul dan hanya menikmati penyesalan yg udah lo udah buat sendiri. tapi tenang aja, dimana lo berada, diri lo sendiri yg bakal nentuin gimana lo kedepan.






xx
Tika

Rabu, 06 April 2011

Rock On, Scavengers!


every day, people people produce many types of garbage, such as paper, plastic, glass, and aluminium. these recyclable materials are usually disposed along with other household waste, which is then collected and transported to the city landfill.
do you know what happens next? a large part of these materials are piled up into the ground where they go through the process of breaking down into the smallest elements, otherwise known as decomposition. paper needs approximately five months to decompose, while plastic bags take up 20 years. aluminium takes up 200 years to decompose, plastic beverage bottles about 450 years, and glass bottles and plastic jugs about a million years! that's quite a long time to spend in a landfill!
that's why garbage scavengers, who are often overlooked, play an important role. their role is quite significant in recycling materials like paper, plastic, glass and aluminium. look around, and you will see them out on the streets, in the dumpsters, or walking around your neighborhood. they are easily identified by their sack or pushcart, which they use to stuff in all types of material which they consider good enough to be collected and sold to dealers. these dealers pay them according to the type of materials. at the dealers', recyclable materials are sorted and cleaned. bottles or jars usually require washing, removal of labels, and removal of bottle caps. plastic cups are cleaned from their plastic top. dealers then sell their recyclable materials to each of the materials' recycling plant.
at a paper recycling factory, waste paper is turned to pulp, then undergoes several treatments such as coarse screening, ink removal, fine cleaning, brightening, and de-colorization. the finished recycled pulp is then either sent to a mill for paper-making or it is formed into sheets of pulp, called "wet lap", for shipment and sale. glass recycling factories take waste glass to crush into little pieces and melt along with other raw materials into a liquid state called gobs. these gobs are then dropped into a mold to form new bottles and jars.
because of the mess that we had, from now on, be a participant in the recycling of paper, plastic, glass and aluminum by sorting them first of throwing them away right way in the trash can. keep them in a separate place, then donate or sell your junk collection to a garbage scavenger. be doing this, not only do you help the scavengers but also contribute to preserving the earth.

Rabu, 23 Maret 2011

High School

have we as students ever thought about life? maybe not. sometimes we are still busy with something not important, such as gossiping, chatting, hanging out with our friends or boy friend maybe? or waste our time. but just a little for student that waste their life to study rite?
it is normal. we are in the middle now. between good or bad. we are in the period of time when everyone is happy. trying something new or different. this period is the time to fall in love. many people called it "cinta monyet?" whattttt!!! im a woman not monkey. okay -_- we spend our time just for fun, happiness and pleasure. many students in this period failed to fight their life. because they dont use their time advantages. most of them usually neglected to their parents, making violence in every where, doing crimes that disturb everyone.
"life is also a competition". we must compete in our life if we want to live happily. for examples: you and your friends are table mate for just one year. your friend more smarter than you. if you want to be the best for your self, your parents and your life you must do the competition with her. you must be the one. how we can be the one? STUDY! yes! with your motive first certainly.
in short, from now:


"we must prepare our future, focus on our goal of life or we will become nothing"



:D

Selasa, 04 Januari 2011

Justin Timberlake - Still On My Brain

The beautiful days are long gone
I can’t seem to breathe
It feels like it hasn’t been that long
Since you walked away from me
Now I can try to act real strong
But you and I both know I still think of you that way
You should know…that

The beautiful lights the star filled nights
They don’t mean a thing
Cause you were my star and so it don’t seem right
Without you here with me
Now I can try to act real strong
But you and I both know it’s hard for me to say
You were my soul…

Now I could say that I don’t love you no more
And I could say that I’ve closed the door for our love
And I can tell you I feel It’s time for us to go our separate ways
But baby I just wouldn’t be the same
Cause girl your love is still on my brain

Now when your in love it takes time to heal
When someone’s broken your heart it changes how you feel
Girl I thought that you’d never do me that way
But even after all I still think of you that way

Now I could say that I don’t love you no more
(I could say this and I could say that)
And I could say that I’ve closed the door for our love
And I can tell you I feel It’s time for us to go our separate ways
But baby I just wouldn’t be the same
Cause girl your love is still on my brain

Now love is a game that we both like to play
But will I win or lose if I go or if I stay
Even though I try to hide my broken heart inside
Girl you know me inside out and I can’t get you off my mind

Now I could say that I don’t love you no more
And I could say that I’ve closed the door for our love
And I can tell you I feel It’s time for us to go our separate ways
But baby I just wouldn’t be the same
Cause girl your love is still on my brain